Suatu ketika saya pernah mendengar ceramahnya Ustadz tentang Sholat Subuh
vs Pasar. Mereka yang pergi ke Masjid untuk menunaikan sholat subuh secara
berjamaah, mereka seakan-akan sedang membawa bendera keislaman atau bendera
keimanan. Sedangkan mereka yang pergi ke Pasar, mereka sedang membawa bendera syaitan. Mungkin
sebagian diantara mereka ada yang pergi ke Pasar setelah menunaikan Sholat dan
juga ada yang ngga sholat subuh sebelum ke Pasar, padahal Masjid dan Pasar
berdekatan.
Sholat subuh VS Pasar
Jika kejadiannya seperti ini siapakah yang salah? kita ataukah Ustadz yang harus
bertanggung jawab? Menurut saya adalah kita sendiri, yang telah memahami akan
pentingnya sholat subuh secara berjamaah yang bertanggung jawab untuk
menasehatinya, jadi yang bersalah dalam kasus ini bukan Ustadz saja tapi kita (yang faham tentang pentingnya sholat) juga bersalah. Kenapa demikian? ya karena
kita belum atau tidak mau menasehatinya secara baik-baik, mengapa harus
menasehatinya? ya karena kita telah diberi tugas oleh Allah untuk
menasehatinya.Dalam Surat Ashr yang artinya : Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,[2].
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran.”[3]
Pada ayat terakhir Allah berfirman tentang ” saling menasehati antar sesama
“. Jadi apakah kita akan mengelak dengan kewajiban ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar